Kamis, 22 Oktober 2015

Rusia Sambut Kunjungan Kejutan Assad, AS Meradang



Presiden Suriah, Bashar al-Assad (kiri) lakukan kunjungan kejutan ke Moskow yang membuat AS meradang. | (Sputnik)


WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meradang dengan sikap Rusia yang menyambut kunjungan kejutan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Presiden Assad dalam kunjungan langkanya itu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolong Suriah.

Gedung Putih mengecam Rusia yang mereka anggap menyiapkan “karpet merah” untuk Assad di Moskow. ”Kami melihat sambutan karpet merah untuk Assad, yang telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri,” kata juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/10/2015).

“Itu bertentangan dengan tujuan Rusia yang menyakan akan menciptakan transisi politik di Suriah,” lanjut Schultz.

Departemen Luar Negeri AS, mengaku tidak terkejut dengan kunjungan pertama Assad ke luar negeri sejak awal perang sipil di Suriah itu.”Ini tidak mengherankan bahwa Bashar al-Assad akan melakukan perjalanan ke Moskow, mengingat hubungan Suriah dengan Rusia, dan mengingat kegiatan militer baru-baru ini oleh Rusia di Suriah atas nama Bashar al-Assad,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.

Dalam kunjungan langkanya ke Moskow, Assad disambut Presiden Putin. Dia mengucapkan terima kasih kepada Rusia untuk dukungan militer Kremlin dalam mempertahankan kedaulatan wilayah Suriah.

”Teroris akan menduduki wilayah yang jauh lebih besar jika tidak ada bantuan militer Rusia," kata Presiden Assad. ”Satu-satunya tujuan bagi kita semua adalah rakyat Suriah yang ingin melihat masa depan negara mereka,” lanjut Assad.